hari ini aku mengirimkan sebuah surat kepada teman-temanku,hanya sebuah surat namun surat itu akan menjadi suatu hal yang besar bagiku,surat permintaan maafku kepada teman-temanku,maaf untuk sebuah kekonyolan dan keegoisan yang pernah aku lakukan,entahlah hal ini benar atau tidak,tapi yang jelas bagiku tidak butuh suatu pembenaran untuk kebaikan,dan ini adalah salah satu langkah yang aku anggap besar dalam hidupku,karena dimana untuk pertama kalinya aku meruntuhkan dinding keegoisan yang kubangun sejak pertama kali masalah itu muncul,aku sendiri tidak tahu sejak kapan aku menjadi seperti ini,menjadi orang yang egois,sensitive,dan tak berakal,kusebut dengan tak berakal karena setiap tindakan yang ku lakukan tidak melalui suatu pemikiran tapi emosi dan keegoisan,dan demi Tuhan itu semua hanya membuatku menjadi orang yang tak beradab,dan mungkin dibenci Allah.
Aku manusia,di antara mahkluk lainnya mungkin manusia adalah makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh sang Pencipta,tapi tetap saja manusia adalah manusia,makhluk yang sesungguhnya penuh dengan kecacatan,karena sesungguhnya kesempuranaan hanyalah milik sang Pencipta manusia itu sendiri,kukatakan penuh dengan kecacatan karena tanpa kita sadari,sebagai manusia kita terlalu mudah untuk melakukan suatu kesalahan,namun ku anggap itu adalah suatu proses pembelajaran untuk mencapai suatu kesempurnaan,bukan,bukan kesempurnaan untuk melangkahi sang Pencipta namun suatu kesempurnaan untuk bisa menjadi lebih baik di hadapan sang Pencipta.
Aku tidak berharap akan mendapat jawaban yang menyenangkan dari teman-temanku,karena aku sadar aku layak mendapat balasan untuk setiap keburukan yang pernah aku lakukan,dan mereka berhak melakukan itu,hanya saja bila sang Pencipta mau memaafkan setiap khilaf yang di buat makhluknya,lantas mengapa kita sebagai makhluk tak mampu untuk melakukan itu,yaitu saling memaafkan,mungkin apa yang kulakukan ini sedikit terlambat,karena mungkin dinding-dinding kebencian dan kekecewaan itu telah menjadi begitu tebal untuk diruntuhkan oleh hanya sebuah surat yang ketipisannya mau ditembus oleh mata,namun bagiku lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali,dan sungguh aku lakukan semua ini karena ketakutan ku,semata-mata ketakutanku dan kecintaan ku kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpinku,aku tidak mau sebagai makhluk yang tidak sempurna justru Allah membenciku,dan aku terlempar tak di akui sebagai umatnya oleh Nabiku pada hari perhitungan nanti,bagiku ini adalah kesempatan,karena Allah masih memberiku kehidupan untuk memperbaiki segala salah yang kubuat,karena aku tidak pernah tahu berapa lama Allah akan memberi kesempatan hidup padaku,dan maut bisa saja datang dengan tiba-tiba,bila semua itu terjadi sebelum aku memperbaiki segalanya,maka air matalah yang akan menjadi temanku di akherat nanti,air mata penyesalan.............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tolong beri masukan untuk setiap cerita yang ada