Abdullah

Abdullah nama anak laki-laki itu
mata bundarnya hanya mampu berkedip ketika butir timah panas itu menembus tepat di jantung kirinya.
Tak tampak wajah kesakitan atau airmata kesedihan yang keluar dari mata bundar itu, yang ada hanya senyum kebahagian yang terbentuk dari bibirnya yang mungil itu.
senyum itu semakin jelas tergurat takkala jiwa mulai meregang nyawa,senyum kebahagian, senyum kepuasan.
yah Abdullah telah pergi sekarang dengan kemenangan yang membanggakan kerena pergi dalam syahid,anak laki-laki itu begitu bangga dan bahagia menjemput mautnya sendiri, karena dia tahu, surga telah menantinya, ayah dan kakak laki-lakinya pun telah menunggu disana...dan kini hanya tinggal sang bunda meratap dalam air mata kedukaan dan kebanggaan, duka karena masih harus menunggu waktunya, bangga karena anak laki-laki tersayangnya pergi dalam syahid

Mujahid kecil ku
tak akan ada air mata kedukaan yang akan mengiringimu
tak akan ada air mata penyesalan dalam melepasmu
karena surga telah menanti mu
surga nan indah telah menunggu jiwa suci mu
Mujahid kecil ku
masih ku ingat jelas derap langkah kaki mu ketika berlari mengejar para zionis itu
masih ku ingat jelas wajah keberanian mu melawan para zionis itu
tak ada senjata laras panjang di lenganmu
hanya kerikil-kerikil kecil yang menjadi temanmu
namun keberanianmu mampu menghadirkan ketakutan di wajah-wajah zionis itu
karena kau tahu ALLAH pasti bersamamu
Mujahid kecil ku
kini aku sendiri, menunggu waktu agar dapat kembali bersamamu di surga nanti
ibu ikhlas anakku, aku akan selalu berdoa agar ALLAH mempercepat pertemuan kita
Mujahid kecil ku tunggu ibu di taman surga mu

sepenggal tulisan kecil untuk para mujahid kecil yang berjuang penuh keberanian tanpa rasa takut, seharusnya bukan di medan perang tempat kalian,di taman bermain lah seharusnya kalian berada, bermain, tertawa, melepas canda.
aku tak mampu membantu apapun untuk mereka,hanya seuntai doa yang mampu kupanjatkan untuk kalian, semoga ALLAH melindungi dan menjadi pelindung untuk kalian.Amien